BERINDO45 - Kondisi pasar
sektor properti di 2018 diperkirakan sedikit banyak bakal terpengaruh
oleh sentimen tahun politik, ketika pemilihan kepala daerah (Pilkada)
digelar serentak. Menurut Executive Director Indonesia Property Watch
Ali Tranghanda, sentimen tersebut berdampak psikologis terhadap investor
memasuki semester II/2018.
Lebih lanjut Ia menerangkan, daya
beli pasar relatif tumbuh tetapi berada dalam posisi wait and see yang
lebih lama dan selektif dalam memilih investasi. "Kalangan menengah ke
atas diam saja, stuck. Mereka daripada beli properti mending keliling
Eropa," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Menurut Ali, investor kurang mendapatkan informasi kalau pasar
properti tahun ini sebenarnya sudah tinggal lepas landas menuju ke level
yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Kita tinggal tunggu
waktu, semua kita ambil posisi, mau take off sama-sama enggak? Yang beli
properti kadang bukan orang properti, ada pengacara, pengusaha kelapa
sawit, informasi properti enggak sampe ke dia," terang dia.
Ia
juga menambahkan, para pelaku industri properti harus bersama-sama dapat
membangun optimisme agar investor tidak salah waktu dalam membelinya
ketika harga justru sudah naik tinggi. "Kita sama-sama bangun optimisme,
jangan sampai jatuh lagi, mau ambil enggak sekarang? Kalau enggak,
nanti ketinggalan, naiknya cepat," pungkasnya.
ayo bergabung diajoqq , silakan coba keberuntungan anda disini dan menangkan ratusan juta rupiah,hadiah menantikan
BalasHapusanda silakan bergabung invite pin bb#58cd292c
ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
BalasHapuspin bb#58ab14f5