BERINDO45 - Di bawah ukiran burung Garuda Pancasila ukuran raksasa, Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila beserta Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo foto bersama.
Suharyo. Yudi Latief. Try Sutrisno. Agnes Purbasari. Haedar Mahmualim alias Habib Haeder. Sastro. Partogi Sirait. Romo Benny Susetyo. Martin Sinaga. Semua tersenyum. Mereka dari berbagai latar belakang agama. Bersama-sama mengangkat tangan kanan dengan telapak tangan terbuka. Lima jari mereka tunjukkan sebagai salam Pancasila.
Tentu saja itu terkait erat dengan tema Natal Gereja Katedral tahun ini: Kebhinnekaan Berawal dari Rumah.
Ukiran burung Garuda Pancasila terletak di sisi samping luar gedung gereja. Di sebelah burung Garuda Pancasila terpasang pohon Natal.
BERINDO45 - Sebelum foto bersama, tim bertatap muka dengan jemaat di dalam gereja.
Yudi Latief menjelaskan kedatangannya bersama rombongan untuk
bersilaturahim sekaligus menyampaikan selamat Natal dan tahun baru 2018.
"Kami
datang kemari untuk bersambung rasa, merasakan denyut nadi, denyut
kebahagiaan, pengharapan, dan kasih sayang yang bergema meliputi Natal
kali ini di Katedral, seluruh tanah air dan seluruh dunia," kata Yudi.
Di
tengah situasi masyarakat yang diwarnai pertikaian karena perbedaan,
momentum Natal dapat menjadi pembawa kedamaian antar sesama umat manusia
di negeri ini.
"Ketika langit diluar terasa mendung, dan
dipenuhi awan yang dipenuhi banyak kecurigaan. Ada banyak rumput,
ranting-ranting yang kering mudah terbakar, ada juga tanah-tanah yang
mulai terbelah, Natal datang semacam hujan kasih sayang untuk kembali
menyiram seluruh rumput-rumput kering itu bisa hijau kembali, serta
menjadikan Indonesia kembali hijau, damai dan sejahtera," ujar dia.
"Semoga dengan semangat kasih sayang Natal dan semangat Pancasila,
semua warna bisa menyatu, semua rasa bisa bersambung, semua rizki bisa
berbagi demi kebahagiaan hidup bangsa Indonesia yang majemuk ini.
Akhirnya dari sanubari hati yang paling dalam, kami UKP Pancasila
mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru, damai di hati dan di bumi,
semoga semua makhluk yang berjiwa bahagia, sentosa, hidup bersama di
dalam suka cita," Yudi menambahkan.
Romo Albertus Hani Rudi Hartoko saat memimpin Perayaan Ekaristi Misa
Natal berpesan agar jemaat menjadikan kebhinekaan sebagai anugerah.
"Semakin bersaudara dalam kebhinekaan berbeda-beda itu sesuai yang wajar," katanya.
Dia menambahkan jemaat tidak perlu merasa terancam dengan keberagaman suku, agama, budaya yang seharusnya dirangkul.
"Jangan merasa terancam kalau berbeda, perbedaan adalah kekuatan kita bersama," katanya.
Ia juga menuturkan kunci hidup rukun adalah saling memaafkan, saling menyayangi dan sabar.
Tidak hanya dalam kotbah, tetapi tema yang berbau Nusantara juga dihadirkan lewat dekorasi perayaan Natal Gereja Katedral.
Humas Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie
menjelaskan dekorasi bambu tersebut sebagai ciri khas tumbuhan Nusantara
yang sederhana dengan memadukan elemen-elemen khas Natal, sehingga
hiasan Natal yang terpadu, sederhana dan elegan.
"Falsafah sederhana, namun elegan inilai sebagai perlambang liturgis
kelahiran Bayi Yesus Kristus di Palungan yang ditampilkan dalam Perayaan
Natal Gereja Katedral Jakarta sebagai sentral Gereja Katolik di
Indonesia," katanya.
Susyana menambahkan dekorasi natal adalah suatu tradisi Natal yang
sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan memiliki keistimewaan
sendiri yang khas.
"Bagi umat Kristiani hiasan Natal bukan sekadar semarak Natal, tetapi
mempunyai arti rohani yang mendalam, saat merayakan cinta kasih Kristus
yang hadir pada saat Natal dalam bentuk kandang, gua, pohon Natal,
corona Natal, lilin Natal, malaikat dan bintang Natal," katanya.
Kalah melulu main di agen lain?
BalasHapusmari coba disini Upd4te Bett1ng (7ACD8560)
Daftar sekarang dan pasang jagoammu (F4ns Bett1ng)
BalasHapusminimal depo/wd hanya 50rb