BERINDO45 - Kementerian Perhubungan resmi menyerahkan tugas pengelolaan Bandara Banyuwangi kepada PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II demi meningkatkan layanan bagi penumpang angkutan penerbangan dalam jangka panjang.
Proses penandatanganan serah terima pengelolaan Bandara Banyuwangi dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Jumat (22/12).
Agus Santoso mengatakan, pemberian hak pengelolaan kepada AP II ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen penerbangan, terutama untuk mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang dan kargo.
“Pengembangan Bandara Banyuwangi yang sudah bagus ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan, karena nanti pasti berdampak ke kesejahteraan ekonomi warga,” katanya.
Dirut AP II Awaluddin mengatakan BUMN pengelola bandara itu segera mempercepat langkahnya dengan memulai pembangunan infrastruktur, terutama perluasan apron hingga 18 ribu m2.
“Ini untuk menyambut Banyuwangi sebagai bandara penyangga Bandara Ngurah Rai saat Annual Meeting IMF - World Bank," ujarnya,
Sebagai informasi, Oktober 2018, Menteri keuangan dan pejabat ekonomi dari seluruh dunia akan datang ke Bali untuk menghadiri forum tahunan IMF-World Bank. Nantinya, sebagian pejabat akan mendarat di Banyuwangi.
Kementerian Pariwisata juga sudah menyiapkan tur wisata yang melibatkan Banyuwangi untuk menyambut ajang tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai infrastruktur untuk membuka konektivitas antar wilayah sangat penting. Tidak hanya bagi Banyuwangi, tapi juga bagi Jawa Timur.
"Misalnya ke depan perlu mengoptimalkan Bandara Sumenep dan bandara di Kediri yang sedang dalam proses pembangunan untuk menggerakkan ekonomi Jatim bagian selatan,” ucap Anas.
Menurut Anas, kemudahan aksesibilitas melalui bandara menjadi salah satu sarana untuk mempercepat laju pembangunan yang dampaknya adalah kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga mengapresiasi langkah Kementerian perhubungan yang terus mendukung pengembangan bandara tersebut.
“Kami terus mendorong pengembangan bandara ini dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi untuk menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi terkait pembangunan sentra pertumbuhan ekonomi baru, dalam hal ini Banyuwangi sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di timur Pulau Jawa,” papar Anas.
Bandara Banyuwangi mulai beroperasi 2010. Saat ini, dalam sehari ada enam frekuensi penerbangan, yaitu tiga kali dari Surabaya dan tiga kali dari Jakarta.
Jumlah penumpang di bandara tersebut terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.
Sejak 2014, dibangun terminal berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan konsumsi energi sangat minim karena nyaris tanpa alat pengatur suhu (AC) dan memanfaatkan pencahayaan alami dengan sinar matahari.
Upd4te Bett1ng agen jud1 b0la terpercaya di 1ndonesia
BalasHapusburuan daftar..
Daftar sekarang dan pasang jagoammu (F4ns Bett1ng)
BalasHapusminimal depo/wd hanya 50rb